PAKAIAN MURAH

Selasa, 14 Mei 2013

Latah Menghinggapi Kaum Wanita

LATAH SERING MENGHINGGAPI KAUM HAWA
Diki Sumarna 0902329
Dik 7A-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Abstrak
Berbicara merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi dengan sesame manusia. Berbicara adalah kemampuan manusia yang sehat untuk melisankan kata-kata dalam kegiatan berkomunikasi. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan baik fisik maupun materi. Kekurangan itu janganlah dijadikan sebagai kendala yang sangat riskan. Sesungguhnya, setiap kendala itu pasti memiliki jalan atau cara yang dapat memecahkan kendala yang dihadapi. Bertutur kata yang lancar merupakan hal yang didambakan bagi sebagian orang yang memiliki daya tutur lemah. Kelemahan tersebut mungkin bisa disebabkan oleh faktor keturunan ataupun faktor kebiasaan. Ketika seseorang mengalami kesulitan dalam berbicara, maka seseorang tersebut akan merasa terbebani dan atau terbiasa dengan keadaan seperti itu.
Kata Kunci : latah, penyebab latah. macam-macam latah, psikogenik
Pengertian Latah
Penyakit ini biasanya timbul sebagai reaksi keterkejutan seseorang. Ketika seseorang latah, maka ia melakukannya secara otomatis dan tidak mampu mengontrolnya. Bahkan, tidak sedikit orang yang latah dengan mengucapkan kata-kata kasar dan jorok. Semakin hari, semakin banyak orang yang mengalami latah, sehingga banyak yang mengatakan bahwa latah bisa menular. Perilaku latah seringkali menjadi bahan tertawaan dan olok-olok orang lain karena dianggap lucu, dan sering pula membuat orang-orang di sekitarnya merasa terganggu.
Kondisi dimana seseorang menderita sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain. Berkelakuan seperti orang gila, misalnya; karena kehilangan orang yang dicintai Meniru-niru sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang atau bangsa lain Mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh. Latah adalah ucapan atau perbuatan yang terungkap secara tak terkendali setelah terjadinya reaksi kaget. Latah adalah ucapan atau perbuatan yang terungkap atau tidak terkendali, pascareaksi kaget (starled reaction). Saat latah muncul yang berkuasa alam bawah sadar (subconcious).
Penyebab Latah
Penyebab utama latah adalah kecemasan atau tertekan gara-gara stres. Ada beberapa teori yang menyebabkan timbulnya gangguan latah, yaitu :
Teori Pemberontakan.
 Dalam kondisi latah, seseorang bisa mengucapkan hal-hal yang dilarang tanpa merasa bersalah. Gejala ini semacam gangguan tingkah laku. Lebih kearah obsesif karena ada dorongan yang tidak terkendali untuk mengatakan atau melakukan sesuatu.
Teori Kecemasan.
Gejala latah muncul karena yang bersangkutan memiliki kecemasan terhadap sesuatu tanpa ia sadari. Rata-rata, dalam kehidupan pengidap latah selalu terdapat tokoh otoriter, entah ayah atau ibu. Bisa jadi, latah merupakan jalan pemberontakannya terhadap dominan orang tua yang sangat menekan. Walau demikian tokoh otoriter tidak harus berasal dari lingkungan keluarga.
Teori Pengkondisian.
Inilah yang disebut latah gara-gara ketularan. Seseorang mengidap latah karena dikondisikan oleh lingkungannya, misalnya gara-gara latah, seseorang merasa diperhatikan dan diperhatikan oleh lingkungan. Dengan begitu, latah juga merupakan upaya mencari perhatian. Latah semacam ini disebut "latah gaul".
Macam – Macam Latah
  • Ekolalia : mengulangi perkataan orang lain
  • Ekopraksia : meniru gerakan orang lain
  • Koprolalia : mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu/kotor
  • Automatic obedience : melaksanakan perintah secara spontan pada saat terkejut, misalnya; ketika penderita dikejutkan dengan seruan perintah seperti "sujud" atau "peluk", ia akan segera melakukan perintah itu.
Bahaya Latah
Latah sangat menyiksa jika mengobservasi penderitanya. Mereka kelihatan sangat terganggu dengan segala tingkah lakunya yang repetitif baik dari segi verbal maupun motorik. Bahaya lainnya adalah :
  1. Mengekang Kreatifitas. Karena kita sudah terbiasa untuk meniru orang lain, berbuat seperti orang lain bertingkah laku. akhirnya kita kehilangan daya untuk "mencipta" hal-hal yang baru, yang lebih segar dan kita akan mapan dengan kejumudan. "be a leader dont be a follower"
  2. Mengikis keberagaman. Jangan harap menemukan hal-hal "baru" jika budaya ini terlanjur menjadi akut. semua orang akan memilih untuk seragam ketimbang bersusah payah membuat hal yang sama sekali lain. Bisa-bisa slogan kita akan berubah dari "walaupun berbeda namun tetap satu jua" menjadi "walaupun satu asalkan berbeda-beda". Baik Buruknya Tergantung Peniruan Menurut Evi Elviati, Psi., psikolog dari Essa Consulting Group, baik buruknya anak bersikap latah terhadap sang teman tergantung apa yang ditirunya. Jika sifatnya negatif, maka orang tua harus segera menghentikan dengan memberinya penjelasan kepada anak. Sebaliknya, jika yang dicontoh adalah hal-hal positif, maka orang tua justru harus memberikan dukungan agar anak terus melakukan hal itu.
  3. Latah adalah tingkah laku yang bisa dipelajari sehingga dapat menyebar ke orang-orang disekitarnya.
  4. Membuat komunikasi dan tingkah laku kelihatan kurang etis jika menderita latah.
  5. Jika terjadi pada anak, akan menjadi ajang cemoohan bagi teman-temannya, sehingga anak akan menarik diri dari pergaulan sosialnya atau minder.
Ada beberapa fenomena menarik dari penyakit latah yakni penderitanya umumnya berada pada level usia dewasa awal (sekitar 18 tahun ke atas) dan juga mayoritas penderitanya adalah kaum perempuan. Mengapa demikian dan benarkah latah hanya menyerang perempuan?
Secara umum, di usia dewasa awal, orang sudah mulai mengembangkan diri, mulai mengenal banyak orang, serta membangun dan mengembangkan pergaulan atau "network". Proses awal mengenal, memasuki dan mengadaptasikan diri dengan lingkungan (khususnya lingkungan baru) sering kali membuat seseorang merasa bingung, harus bersikap bagaimana dan berkata apa. Kondisi ini bisa menjadi tekanan yang berulang, sehingga muncullah perilaku latah. Hal seperti ini sama halnya dialami oleh orang yang gagap ketika ia merasa gugup.
Dalam kehidupan sosial, kaum perempuan memang lebih banyak mengalami latah. Kalaupun ada laki-laki yang mengalami latah, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan perempuan. Umumnya, laki-laki yang mengalami latah juga memiliki kecenderungan bersikap agak feminim atau agak kewanita-wanitaan. Mengapa demikian?
Berdasarkan tinjauan psikologis, kaum perempuan lebih bersifat "drama queen" dan sensitif terhadap hal atau keadaan yang menyentuh perasaannya. Salah satu tanda yang berhubungan dengan kelatahan perempuan ialah kaum perempuan lebih senang dirinya menjadi pusat perhatian, sehingga kadangkala perempuan bertindak jauh di luar nalar logisnya, mau melakukan apapun untuk bisa diterima oleh lingkungannya. Tidak jarang mereka sengaja atau ikut-ikutan latah agar diterima dan diakui oleh komunitasnya.
Di sisi lain, faktor tersebut juga menunjukkan tanda lainnya, seperti melebih-lebihkan sesuatu atau mendramatisasi keadaan. Hal ini disebabkan oleh faktor lebih menonjolnya sisi emosionalitas kaum perempuan, sehingga kadangkala permasalahan yang tidak begitu berat disikapi dengan cara yang berlebihan. Perilaku yang berlebihan ini, jika terus berkembang dalam diri seseorang, maka lama kelamaan ia bisa menjadi faktor pemicu munculnya gangguan kepribadian histrionic bahkan bisa sampai terkena gangguan kejiwaan skizoferenia, meskipun tidak semua penderitanya menjadi terkena skizoferenia.
Berbeda dengan kaum pria. Mereka jarang yang mengalami gangguan kepribadian tersebut, karena para pria lebih cuek daripada wanita. Pria juga lebih menggunakan pikiran rasional dibandingkan emosional. Kebanyakan pria akan mencari sisi logis dari segala permasalahan. Jika sisi logika sudah digunakan maka sudah keluar dari alam bawah sadar, sehingga tidak ada hal yang di repressed lagi. Karena itu, gejala umum yang terjadi, kaum pria jarang terkena latah, kecuali pria yang sering bergaya agak kewanita-wanitaan.
Penyebab utama latah erat kaitannya dengan kondisi ketenangan seseorang dalam menghadapi lingkungan sekitarnya. Rasa cemas yang tinggi atau kekhawatiran berlebihan yang dialami seseorang. Kecemasan akan sesuatu akan mempengaruhi pikiran seseorang, sehingga pikirannya terfokus kepada hal yang dicemaskannya. Kondisi ini menyebabkan sense of body control seseorang berkurang. Karena itu, bila seseorang itu terkena stimulus (yang mengagetkannya) sedikit saja, maka ia akan menjadi latah. Beberapa psikolog menyatakan bahwa latah juga bisa disebabkan oleh adanya keinginan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi, sehingga terpendam di alam bawah sadar. Hal ini biasanya berlanjut menjadi mimpi atau mengigau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar